TEKS DISKUSI TENTANG PENTING NYA PENDIDIKAN BERKARAKTER BAGI PELAJAR

               Pengertian

   

   Pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

    Pendidikan karakter menurut Salahudin dan Alkrienciechie dapat di jelaskan sebagai pendidikan moral atau budi pekerti untuk mengembangakan kemampuan seseorang untuk berperilaku yang baik dalam kehidupan sehari- harinya.

   Tujuan pentingnya pendidikan karakter menurut Foerster, adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial antara subjek dengan perilaku serta sikap yang dimilikinya. Karakter adalah pengualifikasian pribadi seseorang yang memberikan kesatuan serta kekuatan terhadap keputusan yang diambilnya.


Paragraf setuju

     

     Pada saat ini pendidikan mengalami perubahan yang sangat drastis saat pandemi Covid 19 terjadi, semua mulai berubah ketika peraturan lockdown. Lockdown merupakan pemberhentian aktivitas secara total pada suatu area yang ditentukan, misalnya kerja, belajar, mengajar, rapat, dan kegiatan sehari hari yang lainnya. Pada saat ini pendidikan di Indonesia mulai berubah, misalnya penerapan sistem belajar full day, perubahan kurikulum K - 13 menjadi kurikulum Merdeka, PPDB yang menggunakan jalur zonasi, nilai KKM yang naik, dan perubahan yang lain.

    Pada dasarnya kami setuju dengan beberapa perubahan yang telah di rubah oleh menteri pendidikan. Pertama, sistem full day, sekolah yang menerapkan sistem ini hanya melakukan kegiatan PTM ( Pembelajaran Tatap Muka ) selama 5 hari, dan pulang sekitar jam 15.00. Hal tersebut membuat pelajar memilki waktu istirahat lebih dan  waktu menenangkan diri dari kegiatan pembelajaran yang kebih banyak, yaitu 2 hari.

    Kedua, perubahan Kurikulum. Kurikulum K - 13 telah di ubah menjadi Kurikulum Merdeka sejak tahun ajaran 2022 / 2023. Kurikulum ini memiliki keunggulan dibandingkan Kurikulum K - 13, K - 13 yang hanya memfokuskan pada materi dengan sedikit praktek, dan Kurikulum Merdeka lebih banyak praktek dan di bantu oleh kegiatan P5. Kurikulum Merdeka mengajarkan para murid untuk bisa bekerja sama, memimpin dan dipimpin, mandiri, dll. Kurikulum ini memfokuskan pada praktek dikarenakan para guru juga ingin melihat pelajar zaman sekarang bisa percaya ketika menyampaikan pendapat, kreativitas yang melampaui batasan, selalu berfikir kritis, dan toleransi dengan kelompok nya.

    Ketiga, pembelajaran Bimbingan Koseling yang sekarang juga lebih memfokuskan pada materi bullying, dan materi karakter. Guru Bimbingan Koseling ingin para pelajar tahu apa yang terjadi jika kita melakukan bullying kepada seseorang, apa akibat yang di alami korban dan akibat yang di alami oleh pelaku, pada materi karakter Guru memfokuskan pada sikap percaya diri. Sikap percaya diri sangat penting dikehidupan sehari - hari, oleh karena itu Guru ingin meningkatkan kepercayaan diri pelajarnya melaluli Bimbingan Konseling.


Paragraf Tidak Setuju

 

   Zaman sekarang anak - anak juga bisa menyampaikan pendapat, baik itu pendapat yang menyetujui argumen lawan atau pendapat yang menentang argumen lawannya. Penyampaian pendapat tidak bisa di hentikan oleh hukum negara, sebab sudah jelas terlulis di Pancasila Sila yang Ke - 4. Berpendapat di zaman sekrang tidak harus bertemu langsung dengan lawan bicara kita, bisa saja lewat media sosial, para pemuda zaman sekarang sering menyampaikan pendapatnya lewat media sosial baik itu setuju atupun tidak setuju.


   Pendidikan sekarang banyak sistem yang sebaiknya di hilangkan, sebab pelajar yang tidak niat belajar memanfaatkan sistem ini untuk menyelesaikan sekolahnya dengan mudah. Pertama, PPDB jalur Zonasi. PPDB ini seharusnya tidak salah, sebab  anak yang dekat dengan sekolah tidak perlu mencari sekoalh jauh - jauh, PPDB ini memiliki jarak tertentu misalnya 1 KM, 1,5 KM, dst. Dari PPDB ini sekolah bisa saja menerima pelajar yang memang benar - benar niat belajar atau sebaliknya, sebab pelajar yang rumahnya dekat biasanya akan sering pulang kerumah tanpa alasan yang jelas juga. Kekurangan dari sistem ini adalah, pelajar memanfaatkanya untuk bolos ke rumah temannya yang dekat atau berkeliaran keluar sekolah dengan alasan pulang kerumah karena ada keperluan.


    Kedua, Nilai KKM naik. Baik - baik saja sebenarnya dengan nilai KKM yang naik, dari kenaikan nilai KKM seharusnya para pelajar bisa sadar dan mulai belajar dengan giat untuk mendapat nilai di atas rata - rata KKM. Kenyataan sering kali berbeda, sebab para pelajar sekarang menjadi lebih malas dengan rata - rata KKM yang naik, karena mereka mengetahui jika nilai mereka jelek nilai mereka akan di tambahkan mejadi di atas rata - rata oleh guru mapel. Hal ini menyebabkan pelajar menjadi tidak peduli dan sering berkata " biarin aja, nilai raport gak mungkin segitu. Palingan juga 85 " ,ini menyebabkan karakter pelajar menjadi pemalas dan tidak peduli.

    Ketiga, ketika melakukan riset tentang hal ini, kelompok kami tidak dapat menemukan nama sistem ini. Jadi langsung intinya saja, guru sekarang akan menaikkan semua pelajarnya baik itu pintar atau yang bodohnya kelewatan. Hal ini membuat pendidikan menjadi seperti pabrik produksi, jika jelek akan di olah beberapa kali untuk membuat produknya menjadi lebih baik, namun jika tetap sama saja produk tersebut akan dibuang dan tidak di perluakan. Penerapan sisitem ini hanya akan menambah jumlah pengangguran negara, sebab karakter mereka di didik hanya dibagian luar tidak sampai kebagian paling dalam, padahal para pelajar memiliki bakat yang berbeda tapi banyak guru yang hanya peduli dengan bakat materi pembelajaran saja. Padahal kecerdasan ada banyak yang diluar materi sekolah.


Paragraf Pendapat sendiri


       Pendidikan karakter sangat diperlukan di Indonesia, apalagi untuk anak - anak yang masih sekolah. Kebanyakan dari mereka sudah memiliki karakter yang liar hanya karena faktor libgkungan, penyebab lainnya bisa berupa pengaruh media sosial, pergaulan bebas, dan penyebab lainnya. Faktor lingkungan melibatkan lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat. Biasanya anak yang memiliki lingkungan yang buruk juga memiliki karakter yang buruk, sebab dari kecil sudah sering melihat karakter yang terdapat dilingkungannya dan dianggap benar, sebab sudah sering terjadi. Jika media sosial, karakternya biasa terbentuk dengan apa yang sering dia lihat di media sosial, bisa video, foto, komentar.

     Pemerintah sebaiknya membuat sistem pendidikan khusus untuk pelajarnya saat ini, zaman sekarang bisa dibilang sudah serba digital. Pemerintah harus memanfaatkan teknologi sebagai jalur utama menerapkan sistem ini, sebab pelajar sekarang sangat kurang literasi terhadap buku dan hanya sering membuka media sosial. Pengaruh dari lingkungan digital yang sangat kuat juga menjadi tantangan dalam membangun karakter anak di era digital. Lingkungan digital dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Ketergantungan pada teknologi, seperti smartphone dan gadget, dapat membuat anak menjadi kurang sosial dan kurang aktif secara fisik. 


       Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk mengajarkan nilai-nilai sosial dan kepedulian pada lingkungan sekitar kepada anak, serta memberikan pengalaman langsung kepada anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial di sekitar mereka.

Namun, di balik tantangan yang ada, terdapat juga peluang dalam membangun karakter anak di era digital. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar secara mandiri dan kreatif. 

Anak dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan efektif, sehingga mempercepat proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas mereka.

Selain itu, teknologi juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan karakter anak. Orang tua dan guru dapat memanfaatkan teknologi untuk memberikan edukasi mengenai nilai-nilai moral dan etika yang baik, serta memberikan contoh melalui film atau video yang memiliki pesan moral yang positif.


1.Tips untuk Membangun Karakter Anak di Era Digital

Orang tua dan guru harus memberikan pengawasan dan pembatasan pada anak dalam mengakses internet. Anak-anak harus dibimbing dalam penggunaan internet dan diberikan pemahaman mengenai etika dan moral dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.


2. Mengajarkan Cara Mencari dan Memilih Informasi yang Benar

Anak-anak harus diajarkan cara mencari dan memilih informasi yang benar di internet. Orang tua dan guru harus memberikan edukasi mengenai cara mencari informasi yang baik dan benar, serta memberikan bimbingan dalam memilih informasi yang sesuai dengan usia dan tingkat kematangan anak.


3. Mengajarkan Nilai-nilai Sosial dan Kepedulian pada Lingkungan Sekitar

Orang tua dan guru harus mengajarkan nilai-nilai sosial dan kepedulian pada lingkungan sekitar kepada anak. Anak-anak harus diajarkan untuk peduli pada lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan lingkungan sosial di sekitar mereka.


4. Memanfaatkan Teknologi untuk Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis

Orang tua dan guru dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis anak. Anak-anak dapat diberikan tugas yang melibatkan penggunaan teknologi, seperti membuat presentasi atau video yang memerlukan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.


5. Memberikan Edukasi Mengenai Nilai-nilai Moral dan Etika yang Baik

Orang tua dan guru harus memberikan edukasi mengenai nilai-nilai moral dan etika yang baik kepada anak. Anak-anak harus diajarkan untuk memiliki moral dan etika yang baik, seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama.





Kendala

  

    Kendala yang dihadapi dalam pembentukan karakter adalah: 


1) sebagian siswa memiliki rasa percaya diri yang rendah


 2) sebagian siswa memiliki motivasi rendah dalam proses pembelajaran


3) sebagian siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran di kelas


 4) sebagian siswa acuh tak acuh terhadap pajangan atau slogan terkait pendidikan berkarakter.


    Dan sebagian besar kendala dikarenakan orang tua hanya ingin anaknya sukses menjadi seorang PNS atau semacamnya. Sebagian besar orang tua juga tidak peduli dengan bakat yang dimiliki anaknya, hal ini menyebabkan anak memiliki karakter yang lemah dan merasa tidak berharga atau rendah diri.


solusi

  Upaya sekolah dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter yaitu sekolah telah melakukan sosialisasi dan komunikasi tentang pendidikan karakter dengan orang tua peserta didik, guru dan kepala sekolah harus lebih sabar dalam membimbing peserta didik dan memberikan teguran apabila mereka melanggar peraturan sekolah.

   Solusi lain adalah, pemerintah seharusnya menghapus sistem yang telah banyak disalah gunakan oleh pelajar. Misal PPDB jalur zonasi, yang disalahgunakan oleh pelajar untuk bolos, rata - rata KKM yang naik padahal seharusnya begitu, digunakan pelajar malas - malasan belajar karena nilai pasti di atas KKM. Hal terkahir mungkin bukan sistem pemerintah namun akibat perubahan zaman, guru tidak berani memarahi pelajar, penyebabnya adalah siswa akan mengadu ke orang tua dan orang tua akan datang kesekolah.


evaluasi argumen


      Pendidikan karakter bisa dianggap lebih penting daripada pendidikan yang berbasis materi, sebab pendidikan karakter  berfungsi untuk membangun suatu karakter seseorang untuk menjadi lebih baik serta pendidikan ini juga penting bagi setiap orang, yang dimana karakter tersebut lah yang bakal mendominasi sifat dan bukti diri dari orang tersebut. Pendidikan karakter juga memberi pengalaman, pengalamannya bisa didapat ketika menerapkannya dilingkungan sekitar dan ketika tidak menerapkannya. Sedangkan pendidikan berbasis materi hanya mengajarkan materi mapel tertentu, sedikit dari mapel tersebut yabg juga mengajarkan pendidikan karakter, yaitu PPKN ( Pendidikan Pancasila dan Kewarga Negaraan ).


     PPKN juga mengajarkan tentang perjuangan negara Indonesia ketika masa penjajahan hingga masa - masa kemerdekaan, hal tersebut di ajarkan supaya pelajar memiliki karakter untuk selalu mengenang jasa seseorang. Hanya PPKN yang mengajarkan pendidikan karakter secara langsung, pada mapel lainnya diajarkan secara tidak langsung. Pemerintah mungkin berpikir " karakter mereka dibentuk dari lingkungan mereka " , sehingga tidak membuat pembelajaran tentang pendidikan karakter secara langsung.


   Jika memang seperti itu, maka salah. Karakter seseorang bisa berubah langsung ketika logikanya berubah atau dia mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Lingkungan hanya mempengaruhi dasar karakter seseorang, tapi bisa di ubah di sekolah lewat bimbingan para guru dan pergaulan dengan teman yang memiliki karakter lebih baik darinya, Pemerintah bisa saja menerapkan khusus pembelajaran tentang karakter supaya para pelajar tahu betapa pentingnya karakter yang baik di lingkungan sosial. Jika Pemerintah hanya berfokus pada materi, para pelajar tidak bisa mengembangkan bakat mereka, mereka hanya bisa mengembangkan lewat esktrakurikulier dan tidak bisa maksimal.

   

     Ada juga yang berkata " Karakter anak diturunkan dari orang tuanya " , memang benar tapi sifat bawaan tersebut bisa di ubah oleh keluarga atau pergaulannya. Orang tua terkadsng juga menekan anaknya mendapat nilai sempurna di sekolah, jika mendapat prestasi yang tidak bersangkutan dengan pembelajaran hanya akan dinjawab " selamat ya anak ku ". Beberapa hal dasar ini membuat anak memiliki karakter yang cenderung pemalu, tidak percaya diri, dan lemah, hal ini biasanya tidah hanya terjadi di lingkungan keluarga. Pada kasus tertentu juga terjadi di sekolah, kami harap hal tersebut segera menghilang dari Pendidikan di Indonesia atau pelajar yang tidak mendapat apresiasi karakternya akan berubah menjadi liar, dan tidak dapat di ubah kembali.


Simpulan

    Pendidikan Karakter di Indonesia sekarang berada di pilihan yang sulit, di bilang maju tidak di bilang mundur juga tidak. Penyebabnya adalah penerapan sistem yang seharusnya bagus untuk kelangsungan pendidikan karakter namun disalah gunakan oleh para pelajar.




       Jika ada yang tidak mengerti silakan komen, see you agaian๐Ÿ‘‹๐Ÿ‘‹

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Welcome